Entah
kenapa saya merasa akhir-akhir ini kehidupan saya agak sedikit terasa berat. Terjadi
banyak hal yang membuat saya terkejut. Yang tidak siap saya hadapi sendirian. Yang
membuat saya jadi lebih sering menyendiri, sekedar untuk menenangkan diri.
Dan
semua perasaan itu ; kecewa, gelisah, khawatir, sedih, semua terkumpul menjadi satu:
rasa sakit.
Semua itu kemudian membuat saya sadar
akan satu hal; Tuhan sedang berusaha mendewasakan saya. Dan ternyata, menjadi dewasa
itu tidak mudah. Saya jadi teringat satu pepatah klise, “No pain, no gain.”
Pepatah itu terasa sangat benar bagi saya sekarang.
Tumbuh
menjadi dewasa adalah tumbuh bersama ujian-ujian yang Tuhan berikan, beserta semua
rasa sakit yang menjadi satu paket dengan semua ujian itu.
Tapi, Tuhan selalu menjanjikan
kemudahan di setiap kesusahan, bukan? Juga kebahagiaan di setiap kesedihan. Jadi
tinggal bagaimana kita memperlakukan masalah-masalah itu.
Mau
ditinggal lari? Bisa. Tapi mungkin kita jadi tidak akan pernah tahu, hadiah indah
apa yang Tuhan berikan untuk kita sebagai imbalan atas masalah itu. Kalau menginginkan
hadiah tersebut, ya, kita harus berusaha menyelesaikan masalahnya. Mencari jalan
keluar terbaik.
Dan pasti, dalam prosesnya, akan banyak muncul rasa sakit itu.
Kecewa, perasaan tidak mampu, sedih, dan lain-lainnya. Dan mungkin, akan muncul
juga rasa ingin menyerah.
Menyerah apa tidak boleh? Boleh,
kok.Iya, serius.
Tapi sebelum kamu memutuskan untuk menyerah,
lihat dulu kebelakang. Apa kamu sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah itu?
Sudah berdoa kepada Tuhan? Belum?
Jangan
menyerah dulu kalau begitu. Bagaimana kamu bisa berhasil kalau mencoba saja belum.
Bagaimana kamu mau melihat akhir kalau memulai
saja tidak.
Berusahalah. Lakukan sesuatu untuk membuat
masalah itu takluk padamu. Jika kamu menyerah tanpa usaha, itu berarti masalah
yang berhasil menaklukkan kamu. Nggak malu sama kucing?
Berdoalah. Kamu sadar, kan, siapa
yang memberimu masalah itu? Iya, Tuhan. Jadi, ketika Tuhan merancang masalah kita,
pasti Dia juga menyiapkan solusinya, kan?
Sama seperti seorang guru ketika membuat
soal ujian untuk muridnya, pasti beliau juga mengetahui jawaban dari soal-soal tersebut
kan?
Jadi, berdoalah. Tanya pada Tuhan bagaimana menyelesaikan masalahmu. Minta
kepadaNya kemudahan, juga kekuatan untuk bertahan sampai akhir.
Lalu,
percayalah. Percaya bahwa Tuhan segera membantu kita dengan tanganNya yang
tidak terlihat, melalui orang-orang baik yang tiba-tiba muncul di sekitar kita.
Melalui hal-hal sulit yang jadi sedikit lebih mudah. Itu cara Tuhan memberi semangat
pada kita.
Ketika kamu sudah melakukan yang
terbaik, sekarang saatnya kamu untuk menata hati. Tata hatimu untuk melihat hasil
dari segala usahamu dalam menyelesaikan masalahmu. Jaga hatimu untuk tidak berekspektasi
terlalu tinggi. Jaga hatimu untuk tidak memaksa Tuhan memberikan hasil yang kau
inginkan.
Pasrah saja, dan percaya bahwa Tuhan
Maha Adil.
Tuhan tahu bagaimana harus menyampaikan hasil usaha dari seseorang
yang sudah berani untuk tidak menyerah begitu saja seperti yang kamu lakukan. Tuhan
tahu bagaimana menjawab doa dari seseorang yang sangat percaya padaNya seperti
yang kamu lakukan.
Dan ketika hasil yang kamu dapat tidak
tepat seperti yang kamu bayangkan, kamu tidak akan menyesalinya. Hanya akan ada
sedikit rasa kecewa saja.
Kenapa? Karena semua proses yang sudah kamu jalani,
pasti sudah mendewasakanmu. Secara tidak sadar, semua usaha yang sudah kamu lakukan,
semua doa serta tangisan yang pernah kamu alami akan membuat hatimu jadi lebih kuat.
Kamu akan menjadi pribadi yang lebih
tangguh, yang lebih kebal terhadap hal-hal menyakitkan yang kamu alami di
ujian-ujian dari Tuhan di masa depan. Dan sesungguhnya, itu adalah hadiah yang
sebenarnya ingin Tuhan berikan padamu. Menjadikanmu kuat, baik, dan dekat denganNya.
“When life changes to be more
difficult, you can change yourself to be stronger.”
0 write your opinion here:
Post a Comment