part 31


yuhuuuu, lope-lope di mana-manaaaa
8 Januari …
            Aku terpaksa membuka mata karena sinar matahari sudah membelai-belai kulitku seakan berkata, "Ayo bangun, Aliana… Banguuun." Dan aku memutuskan untuk menurut. Handphoneku berkedip-kedip. Ada sms masuk. Aku membacanya lalu senyum manis merekah di bibirku. Aku berjalan ke depan cermin, memandang diriku sendiri. Terbayang lagi apa yang telah terjadi tadi malam.
            "Ntar deh gue ceritain." ucapku mengalihkan topik. Males banget kan rasanya nyeritain itu lagi, apalagi disaat-saat seperti ini.
            "Well, ada pertanyaan konyol lain lagi?" tanya Morgan. Aku tersenyum lalu menggeleng.
            "Nggak. Nggak ada lagi, Mo."
            "Jadi gue udah boleh dapet jawaban pastinya belum?"
            "Mmm…"
            "Al…" Morgan menggenggam tanganku. Aku jadi tambah deg-degan.
            "Would you like to be my girl?" Morgan mengulangi pertanyaannya. Aku memandangnya sebentar sebelum akhirnya berkata,
            "Engg, gue sih, nggak punya alasan buat nolak ya, Mo,"
            Aku nggak perlu menjelaskan lebih detail apa maksud ucapanku itu karena Morgan langsung paham. Terlihat jelas dari senyumannya yang tersungging makin lebar di bibirnya.
           Aku menarik handuk lalu segera masuk kamar mandi. Hari ini semua hal terasa jadi tambah istimewa. Air jadi kerasa semakin segar, sabun tercium lebih wangi, cuaca juga jadi terlihat lebih cerah. Secerah hatiku (apaan sih. Hahaha.)

0 write your opinion here:

Post a Comment

 

FOLLOW ME ON TWITTER TOO!

BE FRIENDS ON FACEBOOK!