part 8

11 desember...

beginilah kira kira gambaran sarapan pagiku kalo lagi dirumah.
Nggak ada fried chicken! Nggak ada nasi goreng atau bahkan cuma nasi putih. Yang ada hanyalah roti tawar, keju slices, irisan tomat, acar timun, selada segar dan saus tomat. Ya Tuhan! Bisa-bisa aku mati kalau lebih lama berada disini. Aku bener-bener nggak cocok hidup dengan para vegetarian ini.
            "Ayo sarapan, Li…" Mama menyodorkan sepiring roti tawar yang sudah diisi dengan susunan selada, tomat, acar timun, keju slice, dan saos tomat. Aku bergidik memandangnya. Kalaupun aku pada akhirnya terpaksa memakan sandwich ini, pasti nggak akan cukup bikin kenyang.
            "Ma, abis ini aku langsung balik ke kos ya. Ada tugas kuliah yang harus aku kerjain." kataku.
            "Kenapa sih kamu harus balik ke kos, Li? Kayak rumah kita ini jauh dari kampus aja…" kata Mama.
            "Aku pengen hidup mandiri, Ma." Dan memanjakan perutku dengan banyak melahap makanan lezat diluar sana.
            "Lagipula, kalo kamu jauh dari pantauan Mama, takutnya kamu malah nggak bisa ngontrol makan. Jadi tambah gemuk kan jadinya…"
            Tuh kan. Lagi-lagi masalah itu yang dibahas.
            "Aduh, kenapa sih pusing banget mikirin bentuk badanku? Marsha juga gendut, tapi nggak ada yang repot-repot nyuruh dia diet." protesku.
            "Marsha yang mana?"
            "Itu, cucunya Bude. Anaknya mbak Cintya."
            "Chacha?"
            Aku mengangguk cuek.
            "Astaga, Aliana… Chacha kan masih balita!"
            Hahahaha.

0 write your opinion here:

Post a Comment

 

FOLLOW ME ON TWITTER TOO!

BE FRIENDS ON FACEBOOK!