part 4

7 desember...

by the way, he's Radika yaa :)
Ada sedikit pembicaraan menarik tadi siang, antara aku dan Radika, temen kuliahku.
            "Lo kok bisa berat banget kayak gini sih, Wo? Makan apa lo? Beton?"
            Aku tertawa mendengar itu. Prisil yang lagi duduk disampingku melemparkan pandangan yang seolah berkata, "Gila! Sempet-sempetnya ketawa, bukannya marah…"
            "Masalah makanan sih sama aja, Ka. Tapi gue tuh orang yang tahu gimana caranya nikmatin hidup. Nggak ribet masalah porsi makan."
            "Jadi, makan banyak tuh buat lo cara nikmatin hidup, Wo?"
            "Iyalah! Emang lo mau, mati dalam keadaan perut lo cuma keisi tumis brokoli doang? Di akhirat nggak ada foodcourt tau."
            Dika ngakak. Prisil bergumam nggak jelas, tapi aku yakin dia seribu persen nggak setuju dengan prinsip hidupku itu. Buat dia, lebih baik ngabisin sekilo apel daripada menikmati seporsi lasagna penuh keju. Dia nggak mau jadi terlihat seperti babi. Okeeee, setidaknya sekarang aku tahu selama ini dia menganggapku apa. Hahaha.
            Pada akhirnya Dika bilang kalo dia pengen banget merubah bentuk badannya yang bagiku mirip tiang bendera. Tinggi, kurus. Jadi, aku menyarankan dia buat ngikutin porsi makanku. Dan aku juga menawarinya makan bareng aku biar nafsu makannya bertambah, dengan catatan dia yang bayar semua makanan. Senengnya, Dika setuju! Hohoho.

Nb : Itu salah satu cara lain menikmati hidup ala aku. Apalagi buat anak-anak kost. Enak kan? Makan mantap, dompet tetep tebel! Hahaha.  

2 write your opinion here:

  1. and btw,,,
    bicara tentanak kos, ehem aku adalah masternya tita, , ,
    bener bgt gratisan itu bagaikan hadiah dari surga. . . (soryyy lebai)
    dan satu lagi, aku sekarang ngerti gimana rasanya jadi BUJANGAN

    ReplyDelete
  2. "hahaha. iya..."

    "dimana-mana sih yang namanya makan gratis bakal kerasa nikmat banget.."

    :)

    ReplyDelete

 

FOLLOW ME ON TWITTER TOO!

BE FRIENDS ON FACEBOOK!