part 16

ini yang namanya Sandra.. hampir lupa. hihi :)

21 Desember…

            Setelah semalam perutku penuh dengan traktiran makan dari Dika dan Morgan, pagi ini untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menolak sarapan. Prisil dan Sandra sampe heran liat aku stay disamping mereka tanpa ribet ngajak ke kantin.

            "Lo udah sarapan di kost, Li?" tanya Sandra. Aku menggeleng.

            "Terus? Lo nggak sarapan? Biasanya kan lo pesen nasi goreng tuh di kantin." timpal Prisil.

            "Enggak ah. Kenyang." Mereka berdua berpandangan sejenak sebelum akhirnya kompak bertanya, "Kok bisa??" dengan nada sangat heran.

            "Jatah tempat kosong di perut gue buat sarapan hari ini udah keisi sama traktiran Dika dan Morgan semalem. Jadi udah penuh nih perut gue."

            "Morgan?" Prisil mengulang nama itu dengan tatapan aneh. Aku nggak bisa membaca apa arti ekspresi mukanya itu. Sementara Sandra bertanya dengan polosnya,

            "Siapa tuh Morgan?"

            "Lo makan sama Morgan? Dia masih disini?" tanya Prisil lagi, kali ini penuh selidik. Aku mengangguk dan menceritakan semuanya. Prisil diam saja mendengar ceritaku, dia bahkan memalingkan muka (aku jadi makin nggak ngerti dia kenapa). Sedangkan si Sandra, yang nggak tahu apa-apa, masih saja berteriak kayak anak kecil,

            "Morgan itu siapa siiiih???"